Ripple's Chief Legal Officer, Stuart Alderoty, 8 Maret kemaren ngetweet buat nunjukin kepercayaannya pada perselisihan hukum yang masih berlangsung dengan Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat. Alderoty ngeshare rangkuman pendapat terbaru dari pengadilan, termasuk keputusan mengenai opini para ahli dari kedua belah pihak. Seperti yang dicatat oleh Alderoty, pengadilan membatalkan ahli SEC mengenai "harapan yang wajar dari pembelian XRP," serta ahli mereka yang mengklaim tahu apa yang "menyebabkan" harga token yang kontroversial ini berubah. Namun, ahli Ripple, yang memberikan bukti tentang kontrak perusahaan, perlakuan pajak, perlakuan akuntansi, dan mata uang, diperbolehkan untuk tetap ada.
Alderoty melanjutkan bahwa Ripple selalu merasa percaya diri tentang kasus mereka dan dengan setiap keputusan, keyakinannya semakin bertambah. Seperti yang dilaporkan, CEO Ripple Brad Garlinghouse menekankan pentingnya transparansi dan kegunaan dalam membangun kembali kepercayaan pada industri kripto Amerika Serikat. Dia meminta industri untuk bersatu dan maju bersama-sama. Garlinghouse mengakui tantangan yang dihadapi industri saat ini, termasuk penindakan regulasi SEC terhadap kripto. Dia mengkritik dorongan Ketua SEC Gary Gensler agar perusahaan kripto mendaftar dan meminta regulator untuk mengatur industri dengan baik.
Garlinghouse mengutip regulasi MiCA Uni Eropa sebagai model yang bisa diadopsi oleh AS. Dalam wawancara baru-baru ini dengan Bloomberg, Garlinghouse menyatakan optimisme bahwa gugatan XRP dengan SEC akan diselesaikan tahun ini, dengan menunjukkan bahwa hasil dari kasus ini akan memiliki implikasi yang signifikan bagi seluruh industri.
Comments