top of page
Writer's pictureFay Muhammad

SEC dan JP Morgan Sedang Meninjau Ripple

SEC sedang berkomunikasi dengan JPMorgan untuk " meninjau " Ripple, demikian diungkapkan oleh Ashley Prosper, anggota komunitas XRP yang sebelumnya telah mengajukan permohonan berdasarkan Undang-Undang Kebebasan Informasi (FOIA) untuk memperoleh komunikasi antara SEC dan JPMorgan terkait Ripple.



Dalam cuitan terbarunya, Prosper mengatakan bahwa SEC telah menerima hasil pencarian dan saat ini sedang meninjau dokumen-dokumen tersebut. Namun, regulator sekuritas tersebut mencatat bahwa sejumlah besar dokumen memerlukan perlakuan kerahasiaan.


"Berdasarkan tinjauan awal terhadap catatan, tampaknya sebagian besar catatan akan memerlukan proses pembenaran perlakuan kerahasiaan, yang melibatkan catatan-catatan yang permintaan perlakuan kerahasiaannya diajukan pada saat pengirimannya," demikian kutipan dari email tersebut.


SEC juga menambahkan bahwa proses peninjauan ini akan memerlukan waktu tambahan 60 hari untuk " jenis konsultasi " ini.


Perlu diketahui bahwa Prosper telah mengajukan permohonan FOIA pada Agustus 2022, untuk mengungkapkan komunikasi antara SEC dan JPMorgan terkait Ripple.


Seperti beberapa anggota komunitas XRP lainnya, Prosper menduga bahwa beberapa perusahaan swasta mempengaruhi keputusan SEC untuk menggugat Ripple pada Desember 2020. Oleh karena itu, Prosper mengajukan permohonan FOIA karena ia percaya bahwa gugatan hukum terhadap Ripple bermula dari komunikasi antara JPMorgan dan SEC.


Namun, semua upaya untuk meminta rilis dokumen oleh SEC belum membuahkan hasil positif. Pada Maret, Prosper memberitahukan anggota komunitas XRP bahwa SEC menunda rilis dokumen tersebut hingga akhir Maret.


Prosper mengungkapkan bahwa ia telah menghubungi advokat FOIA untuk mengambil tindakan hukum terhadap SEC atas keterlambatan yang terus berlanjut ini.



Menanggapi perkembangan tersebut, Digital Asset Investor, seorang influencer kripto terkenal, mengatakan bahwa email dari JPMorgan mungkin lebih besar dari email Hinman.



Untuk konteks, email Hinman berisi komunikasi internal SEC yang menghasilkan pidato kontroversial William Hinman pada tahun 2018, di mana mantan eksekutif SEC tersebut menyatakan bahwa Ethereum dan Bitcoin bukanlah sekuritas.


Regulator berusaha untuk tidak menyerahkan dokumen-dokumen tersebut. Namun, setelah 18 bulan dan enam perintah pengadilan terpisah, SEC menyerahkan dokumen-dokumen tersebut kepada Ripple tahun lalu. Menariknya, hingga saat ini publik tidak mengetahui isi dokumen-dokumen tersebut, karena SEC terus bersikeras untuk menjaga kerahasiaannya.

1 view0 comments

Recent Posts

See All

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page