top of page
Writer's pictureFay Muhammad

Dalam keadaan banyak Bank yang pailit, Bitcoin keliatannya bisa banget jadi juara.

Gagalnya Silicon Valley Bank (SVB) pada 10 Maret kemarin bikin harga Bitcoin (BTC) meroket. Waktu itu, nilai Bitcoin sekitar $19.600. Nilainya turun-naik di atas dan di bawah $20.000 sampai pukul 12 siang ET waktu Amerika Serikat, saat diumumkan kalo SVB bakal masuk dalam penerimaan FDIC. Pas itu, harganya turun $200 dan naik lagi sedikit, trus akhir pekan diperdagangkan di atas $20.000.


Tiba hari Senin, tanggal 13 Maret, jam 9.30 pagi Eastern Time, Bitcoin diperdagangkan di $22.386. Nah, sejak itu, baru deh yang seru-seru. Hanya dalam waktu 24 jam, Bitcoin diperdagangkan dengan harga $26.175, bahkan pernah hampir menyentuh $26.500. Sekarang, pada saat artikel ini dibikin, Bitcoin diperdagangkan di kisaran $26.700.


Saya selalu bilang, narasi itu sangat penting buat menentukan harga aset. Kalo kamu ga percaya, tanya aja sama Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, yang bilang "harapan inflasi masyarakat punya pengaruh nyata pada inflasi."


Nah, apa yang terjadi dengan narasi ini sampe bikin perubahan 35% yang super agresif? Jawabannya simpel, banyak banget yang terjadi.


Bank gagal banget

Dalam sejarah Bitcoin, kegagalan bank seolah menjadi hal yang lumrah,setidaknya tiga bank telah gagal, baik itu bank Amerika maupun non-Amerika. Meski demikian, kegagalan bank tersebut tidak disebabkan oleh Bitcoin, bahkan hal ini sebenarnya bagus untuk harga Bitcoin.


Sebenarnya, masih belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas kegagalan tiga bank tersebut. Kita tidak tahu apakah kegagalan bank disebabkan oleh ketidakmampuan membayar utang atau bukan.


Beberapa contoh kegagalan bank tersebut misalnya SVB yang gagal akibat run on the bank kuno dan kelemahan pada neraca keuangan yang jelas disebabkan oleh manajemen risiko yang buruk. Kemudian, Silvergate mengalami beberapa masalah dan harus mengambil Pinjaman FHLB, tetapi pada penutupan akhirnya dilaporkan secara sukarela. Sementara, Signature Bank memiliki kasus yang bahkan regulasi pun tidak dapat memastikan apakah bank tersebut ditutup karena kripto atau karena "krisis kepercayaan" dalam kepemimpinan.


Tak hanya itu, risiko terhadap sistem perbankan secara keseluruhan juga semakin besar. Bank Credit Suisse (CS) baru saja menerima pinjaman 50 miliar franc Swiss dari bank sentral Swiss. Di sisi lain, 11 bank juga menyuntikkan $30 miliar ke bank regional berbasis California, First Republic Bank (FRC), untuk menyelamatkannya. Pada kenyataannya, bank sentral ingin menyelamatkan Credit Suisse, sedangkan bank-bank yang lain berusaha menyelamatkan pesaingnya karena takut terjadi kontaminasi.


Namun satu hal yang pasti, Bitcoin, kripto dan perusahaan yang bergerak di industri kripto bukanlah penyebab kegagalan bank-bank tersebut. Kegagalan bank tersebut disebabkan oleh tekanan yang dialami oleh sistem cadangan fraksional perbankan akibat naiknya suku bunga, yang kini mulai menunjukkan gejala keruntuhan.


Dengan berbagai hal tersebut, muncul suatu narasi yang mengatakan: ketika bank-bank gagal, lebih baik keluar dan beli Bitcoin. Narasi ini cukup kuat untuk mendorong harga Bitcoin naik.


coinmartketcap.com Bitcoin chart

Di sisi lain, stablecoin yang seharusnya stabil justru tidak stabil.

Setelah Signature Bank mengalami kegagalan, kita melihat USD Coin (USDC) yang merupakan stablecoin berdenominasi dolar AS kehilangan pasakannya dengan dolar pada akhir pekan lalu. Meskipun USDC berhasil memulihkan pasakannya selama seminggu, kehilangan pasakannya benar-benar membuat banyak orang merasa khawatir. Namun, kita bisa mengakui bahwa USDC cukup cepat dalam pemulihan pasakannya ke $1. Meski begitu, depeg-nya menunjukkan bahwa USDC tidak terlindungi dari risiko kontrahensi yang mungkin dianggap oleh beberapa orang.


Jadi, jika kita telah menetapkan bahwa baik USDC maupun dolar dalam rekening bank memiliki risiko kontrapihak, Anda mungkin bertanya pada diri sendiri, "Apakah ada yang bebas dari risiko kontrapihak?"


Ternyata, Bitcoin adalah salah satu aset yang bebas dari risiko kontrapihak.


Dan mata uang kripto lainnya.


Binance, yang merupakan bursa kripto terbesar di dunia menurut volume perdagangan, telah mengalami masalah dengan Binance USD (BUSD), mata uang stabil dolar AS yang digunakan di platform mereka. Pesaing utama Binance, Coinbase, telah secara resmi menutup perdagangan BUSD di platform mereka karena kekhawatiran likuiditas. Oleh karena itu, Binance kemudian mengonversi $1 miliar BUSD ke dalam bitcoin, ether, dan mata uang kripto lainnya.


Tindakan tersebut bukan hanya menambah tekanan beli pada bitcoin tetapi juga berpotensi mengakibatkan orang-orang mengikuti Binance dan menukar BUSD mereka menjadi bitcoin dan mata uang kripto lainnya.

Bagaimana dengan suku bunga AS ?

Mungkin bakal ada penundaan kenaikan suku bunga dari Federal Reserve AS, yang akan mengurangi beban pasar, terutama karena beberapa melihat kegagalan bank terkait erat dengan kenaikan suku bunga hingga hampir 20 kali dalam setahun terakhir.


Pada hari Rabu, CME FedWatch Tool memprediksi kemungkinan 45% tidak adanya kenaikan suku bunga. Saat ini, kemungkinan terjadinya kenaikan suku bunga 25 basis poin (bps) diprediksi sebesar 80,5%. Angka ini sangat berbeda dengan minggu lalu ketika prediksi kenaikan suku bunga 50 bps mencapai 68%.


Namun, itu hanya pasar yang mengikuti narasi bahwa kenaikan suku bunga mungkin tidak sebesar yang diharapkan. Federal Reserve belum memberikan indikasi bahwa ini akan terjadi. Hal itu kembali pada "narasi dan harapan".



Bukan kripto, tapi yang saya maksud adalah Bitcoin

Di tengah gejolak pasar yang super kacau balau, harga bitcoin malah naik lebih kenceng dibanding altcoin yang biasanya lebih gampang goyah nilainya. Bukannya apa-apa, tapi dominasi bitcoin (alias seberapa besar pengaruhnya bitcoin di pasar kripto) sampe tembus level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir loh, Rabu kemarin sampe 45,5%.


Jadi, intinya apa nih? Ada risiko bank global sistemik, dan stablecoin di kripto udah membuktikan mereka kudu bergantung sama bank-bank itu biar stabil. Di samping itu, lagi banyak kegundahan di pasar, Federal Reserve (yang mengatur suku bunga di Amerika) bisa aja tarik kembali kebijakan kenaikan suku bunganya. Semua itu bikin bitcoin melonjak tinggi banget dalam seminggu terakhir.


Tapi, gak ada yang bisa nebak bakal lanjut sampe kapan. Saya sih gak mau terlalu positif karena ketidakpastian tetep gak bisa diprediksi dan dampaknya bisa parah buat kehidupan kita. Tapi untuk saat ini, bitcoin dengan supply-nya yang fixed dan jalanin ekspansi moneter, kayaknya bisa jadi opsi buat keluar dari krisis terkini.


Siapa tau aja ya.






Recent Posts

See All

1 Comment

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
Reed & Riff Music
Reed & Riff Music
Mar 18, 2023
Rated 5 out of 5 stars.

terima kasih info nya bang. sukses buat website barunya

Like
bottom of page